1.
Tujuan
Tujuan kita
mempelajari kitab Mazmur adalah untuk melihat doktrin, teguran, didikan, dan
sebagai suatu acuan tentang nilai – nilai yang ada untuk memperlengkapi
kehidupan kita. Sebab Mazmur merupakan kidung pujian, kita akan dikuatkan
sekaligus dikoreksi terhadap kehidupan ibadah dan doa kita.
2.
Pembahasan
1.1.
Mazmur 66
Nyanyian Syukur Karena Orang Israel di
Tertolong
Mazmur ini memiliki corak yang sangat jelas sekali terlihat yaitu
ucapan syukur Israel kepada Tuhan. Karena Allah telah membebaskan mereka untuk
keluar dari tanah Mesir dan menyeberangi Laut Teberau yang telah terbelah oleh
karena kuasa Allah ( Keluaran 14 : 21 ). Namun jika kita mencermati dalam Pasal
66 ini terdapat 2 ungkapan syukur yang di ucapkan, pertama oleh para jemaat,
dan kedua ucapan yang bersifat pribadi kepada Tuhan, juga tentang pembayaran
nazar yang dilakukan ( ayt 13 – 20 )
1.2.
Mazmur 67
Nyanyian Syukur Karena Segala Berkat Allah
Mazmur ini memiliki corak khas yang tidak bisa digolongkan menjadi
tertentu.Ini merupakan sanjungan manusia kepada Allah semesta alam. Bahwa Allah
memberkati Israel dan juga segenap bangsa ( ayt 7 ).
1.3.
Mazmur 68 Perarakan
Kemenangan Allah
Kidung Nyanyian banyak menyinggung peristiwa dalam sejarah Israel
yang dilukiskan sebagai perarakan kemenangan oleh Tuhan. Tetapi kejadian-kejadian
itu disinggung dengan halus, sehingga acapkali tidak dapat dipastikan peristiwa
manakah yang dimaksud. Karena kesemuanya itu maka terjemahan mazmur ini berupa perkiraan
saja. Pembagian mazmur berupa percobaan boleh diusulkan sbb: Maz 68:2-5 berupa
pendahuluan yang menggambarkan Allah maju untuk menghancurkan musuh dan
memberkati orang benar, ialah umatNya, yang diajak memuji dan meluhurkan
Allahnya. Maz 68:6-19 meringankan sejarah Israel sampai dengan didirikannya
kediaman bagi Allah di Yerusalem. Disinggunglah keluaran dari Mesir sampai
dengan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 68:6-9; perjalanan umat di gurun
di bawah perlindungan Tuhan, Maz 68:10-11, dan direbutnya negeri Kanaan, Maz
68:12-13, lalu disinggunglah peperangan di zaman para Hakim, khususnya Debora
dan Gideon, Maz 68:14-15; direbutnya Yerusalem di zaman Daud dan menetapkan
Allah di situ, Maz 68:16-19. Maz 68:20-24 mulai kembali dengan mengajak umat
supaya memuji Allah, Maz 68:20, dengan mengenangkan sejarah murtadnya umat
Israel dan pembaharuan yang dilancarkan nabi Elia dan Elisa dan yang berakhir
dengan dilenyapkan keluarga raja Ahab, Maz 68:21-24. Maz 68:25-30 rupanya
menyinggung pembaharuan nasional dan keagamaan yang diadakan raja Hizkia. Maz 68:30-35 melayangkan pandangan ke masa
depan. Allah mengalahkan musuh semua dan bangsa-bangsa lain, bahkan semesta
dunia, akan mengakui Allah. Mereka diajak untuk meluhurkan Tuhan dan bersembah
sujud di hadapan-Nya.
1.4.
Mazmur 69
Doa dalam Kesesakan
Mazmur ini dalam Perjanjian Baru tergenapi dalam diri Kristus. Ia
terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama adalah syair ratapan seseorang yang
ditindas tanpa alasan, hingga hampir putus harapannya. Kesesakan dilukiskan
dengan bahasa kiasan yang hebat (Maz 69:2-7). Lalu seorang yang bertakwa
mengeluh oleh karena dihina karena kesalehannya ditengah bangsanya sendiri.
Namun ia tetap berharap kepada Allah sepenuhnya (Maz 69:8-30). Akhirnya
terdapat suatu lagu pujian dan syukur umat Israel (Maz 69:30-36).
1.5.
Mazmur 70
Doa minta Pertolongan
Dalam bagian ini, kita bisa melihat pergumulan yang dialami Daud
yang dikala itu ia tengah diincar oleh para seterunya. Daud berdoa kepada Allah
agar para seterunya yang mencemooh Daud menjadi malu oleh karena Tuhan membela
Daud ( Maz 70 : 2 – 4 ). Namun bisa kita jumpai Daud berkeyakinan kuat terhadap
kebesaran Tuhan, bahwa tiap orang yang mengandalkan Tuhan memperoleh
kegirangan. Dan di ayat 6 dari Mazmur ini Daud dengan kesadaran sepenuhnya berkata
kepada Tuhan bahwa dia sengsara dan miskin. Dari kata sengsara dan miskin
inilah kita bisa melihat penyerahan total Daud kepada Allah dikatakan, yang
pada waktu itu Daud menanggung suatu beban himpitan hidup dan memakai kata “
miskin “ yang menyadari bahwa Daud tidak punya daya apa – apa untuk menang atas
perkara yang dihadapinya, dan menyadari bahwa hanya Tuhan yang bisa
mengangkatnya untuk keluar dari masalah hidup yang dia hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar