Minggu, 07 Desember 2014

Makalah Akhir Zaman

AKHIR ZAMAN



Oleh
Jois Steven Teterissa





MAKALAH
Diserahkan Kepada :
A.Teguh Purwanto, M.Th
Sebagai Bagian  Dari Mata kuliah
EKSPOSISI PL IV
KITAB NABI-NABI BESAR





Sekolah Tinggi Teologia Indonesia
Surabaya 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Kitab Daniel termasuk salah satu kitab yang paling sukar untuk dipahami oleh umat Tuhan pada umumnya. Di dalamnya terdapat banyak nubuat mengenai kerajaan-kerajaan dunia yang pernah mencapai masa kejayaannya dan nubuat tentang akhir zaman. Seluruh nubuat dalam kitab Daniel ini diberikan agar umatNYA tahu bahwa Allah berkuasa atas setiap kerajaan manusia di muka bumi. Sebagai puncaknya, Dia akan menegakkan kerajaanNYA di dunia.
Buku tafsir Daniel - Nubuat Akhir Zaman menjelaskan isi kitab Daniel secara rinci, kronologis, mendalam, dan disertai bukti-bukti ataupun fakta-fakta historis. Penulis berusaha dalam tuntunan Roh kudus menyingkapkan kebenaran tentang akhir zaman yang dinubuatkan dalam Daniel 8:4 dengan mengacu pada peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di dunia dewasa ini.













BAB II
GARIS BESAR
Nubuatan-nubuatan tentang akhir zaman diberikan kepada Daniel. 12:1-4 Nubuatan tentang kebangkitan pada akhir zaman diberikan kepada Daniel 12:1-2 kebangkitan dalam ayat yang kedua terjadi suatu waktu kesesakan yang besar. Kebangkitan ini (12:2) untuk orang benar dalam perjanjian lama. Ada dua kebangkitan dalam Alkitab yang pertama termasuk orang-orang benar. Ada dua tahap kebangkitan itu yang pertama terjadi pada angkatan dalam 1 Tes 4:16 ini untuk orang-orang benar dalam zaman gereja. Tahap yang kedua dalam kebangkitan pertama terjadi pada zaman tribulasi dan sebelum kerajaan seribu tahun (Dan 12:2,13 Wahy 20:4 ). Tahap itu termasuk orang-orang benar yang meninggal dunia pada Tribulasi dan sebelum kerajaan seribu Tahun dihadapan Tahta Putih yang besar ( Wahyu 20:11-15)













BAB III
AKHIR ZAMAN
Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."
Daniel 12:4
Berita utama akhir zaman adalah berita menyongsong kedatangan Tuhan Yesus kedua kali (Why 22:12); bukan sekedar berita akan terjadinya Kiamat; yaitu hancurnya langit dan bumi yang menandai kesudahan zaman (1 Pet 3: 10-13) Karena yang akan datang kedua kali adalah Tuhan Yesus; maka yang tahu persis, tepat & akurat Peristiwa kedatangan Kristus kedua kali adalah Tuhan Yesus sendiri. Artinya kalau mau mempelajari akhir zaman; mulailah terlebih dahulu dari Kotbah Yesus; baru kemudian dikembangkan ke Kitab lainnya seperti, Wahyu, Tesalonika dan seterusnya Tentang waktunya, saatnya, detik, jam , hari bulan Tahun hanya Bapa yang tahu artinya dirahasiakan/ Kairos waktunya Tuhan (1 Tes 5: 1); kita tidak boleh cari tahu kapan tanggalnya. Kotbah Yesus tentang akhir zaman semua bersifat Nubuatan terdapat di Mat 24-25.
Didalam daniel 12:4 ini menyatakan bahwa ada suatu perintah kepada Daniel untuk sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." Artinya bahwa dizaman sekarang ini ada banyak sekali tafsiran mengenai Firman Tuhan dan ada banyak sekali perdebatan-perdebatan mengenai Firman Tuhan, selain itu ada orang yang karena terlalu pintar sehingga Firman Tuhan diperasalhkan.
Beberapa pandangan modern :


a.       The Liberal Approach
Pandangan ini menolak ajaran tentang kedatangan Kristus yang kedua. Menurut kelompok ini, sebenarnya maksud dari pengajaran tentang kedatangan Kristus yang kedua adalah menyatakan kemenangan kebenaran Allah atas segala kejahatan di dunia ini. Jadi, kepercayaan ini dikaitkan dengan ajaran dunia yang semakin maju. Mereka ini berkesimpulan bahwa, "A continuing Christianization of the social order, including economics, would be the current exemplification of the real meaning of the second coming." (Arti sesungguhnya dari kedatangan Kristus adalah adanya perubahan tatanan sosial termasuk keadaan ekonomi seba-gai akibat dari pengaruh kekristenan yang terus menerus). 
b.       C.H. Dodd
Menurut Dodd, isi pengajaran Tuhan Yesus tidaklah bersifat yang akan datang, melainkan dengan kedatangan Yesus, kerajaan Allah telah tiba. Jadi, Dodd menegaskan bahwa daripada memandang ke depan terhadap penggenapan nubuat, sebaiknya kita memperhatikan bagaimana hal itu telah digenapi. Kerajaan Allah bukanlah peristiwa yang akan datang di mana dunia akan dicipta kembali, tetapi "a timeless eternity," yaitu suatu keadaan "inner communion with God." 
c.        Rudolf Bultmann
Bultmann berpandangan bahwa tulisan-tulisan dalam Perjanjian Baru tidak boleh dimengerti secara objektif dan harfiah. Jadi dengan pendekatan mitologisasinya, dia mengambil kesimpulan bahwa kerajaan Allah menunjukkan kuasa anugerah dan pengampunan yang dialami oleh manusia ketika dia percaya dan menyerahkan diri. Jadi, kerajaan Allah sudah dialami, "it is the presence of eternity in time," demikian Bultmann. Dia juga meno-lak adanya penebusan atau penyempurnaan dunia. 
Pandangan Alkitab  : Kita telah melihat berbagai pandangan tentang kedatangan Kristus yang  kedua. Di antaranya, ada yang menolak peristiwa tersebut sebagai hal  yang pasti terjadi dalam sejarah manusia. Namun Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Kristus akan datang kembali. Tuhan Yesus sendiri secara panjang lebar membicarakan hal tersebut kepada murid-muridNya (lihat Matius 24-25). Perhatikan khususnya ayat berikut, "Sebab itu hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Mat.24: 44). Ketika Tuhan Yesus naik ke Surga, di mana ketika itu murid-murid sedang menatap ke langit, dua orang yang berpakaian putih berkata kepada mereka, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke Surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama" (Kis.1: 11). 
Pandangan Paulus : Rasul Paulus pun seringkali menyebutkan hal tersebut dalam surat-suratnya. Bahkan dia sangat merindukan peristiwa tersebut. Ketika masa tuanya, dia menulis,  "Sekarang tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan di-karuniakan kapadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya. Tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang menantikan kedatanganNya" (2Tim.4: 8). Menarik untuk diperhatikan bahwa Rasul Paulus, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, menyinggung doktrin ini pada akhir tiap pasal. 
1. Kedatangan Kristus dikaitkan dengan pertobatan mereka yang sejati. Mereka (jemaat di Tesalonika) berbalik dari berhala-berhala kepada Allah dan menantikan kedatangan Yesus dari Surga. Rasul Paulus menulis,"Sebab mereka sendiri bercerita bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan AnakNya" (1Tes.1:9-10). 
2. Kedatangan Kristus dikaitkan dengan etika hidup kudus. "Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus pada waktu kedatangan Yesus" (3:13). 
3. Doa rasul Paulus bagi orang percaya berkaitan dengan kedatangan Kristus yang kedua. "Semoga Allah damai sejahtera menguatkan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Kristus Tuhan kita" (5:23). 
















BAB IV
KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan keyakinan kita pada Alkitab, kita harus menolak segala teori yang meragukan kedatanganNya yang akan datang. Peristiwa kedatanganNya adalah pasti, yang tidak pasti adalah waktu kedatangan tersebut. Memang ada orang yang terlalu berani meramalkan waktu kedatangan Kristus yang kedua dengan cara yang spekulatif atau dengan cara tertentu yang katanya 'berdasarkan Alkitab'. Namun, mereka yang mengaku 'berdasarkan Alkitab' harus tahu bahwa Alkitab sendiri tidak pernah memasti-kan waktu kedatangan Kristus. Karena itu, bagi mereka yang merasa mengetahui hari itu, perlu memperhatikan penegasan Tuhan Yesus berikut,  "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu…" (Mark. 13: 32) "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetap-kan Bapa menurut kuasaNya" (Kis.1:7). 
Alkitab dengan jelas mencatat sabda Tuhan Yesus bahwa baik "hari" (Yunani: hemeras), "waktu"
(lebih tepatnya "jam," Yunani: horas), juga "waktu secara umum" (khronos) dan "waktu secara spesifik/saat" (kairos) tidak seorang pun tahu.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar