Minggu, 07 Desember 2014

AMARAH


  Oleh
Jois Steven Teterissa
Daniel A Irawan




MAKALAH
Diserahkan Kepada :
Lilis Setyarini, S.Th
Sebagai Bagian  Dari Mata kuliah
PNEUMATOLOGI








Sekolah Tinggi Teologia Indonesia
Surabaya 2011

PENGERTIAN AMARAH

-          Dalam bahasa yunani Thumos yaitu, kemarahan meledak yang berkobar-kobar dengan kata-kata atau tindakan yang keras (Kol 3:8). Istilah yang sama dipakai untuk menterjemahkan kata thumos adalah geram atau kegeraman.
-          Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, Amarah berasal dari kata Marah yang artinya “sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dsb); berang; gusar.[1]
-          Dalam Galatia 5:20 Amarah dikategorikan sebagai keinginan daging, pasti hal ini berlawanan dengan buah Roh (keinginan Roh). Dalam ayat ini kita sebagai orang percaya dituntut untuk hiduup oleh Roh.

AKIBAT AMARAH
-          Ketika anda beradu argumen, ketika anda mengalami stres atau ketika anda sedang bertengkar, apakah anda tipe orang yang meluapkan emosi dengan cara berteriak sekencang-kencangnya, memukul apa yang ada disekitar, membanting barang atau hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan? Para peneliti dan dokter spesialis jantung memiliki kekhawatiran yang serupa yakni orang yang memiliki tipe karakter semakin mudah marah, negatif thinking, mudah tersinggung, mudah mengamuk sangat beresiko meningkatkan serangan jantung secara signifikan..
-          amarah menghasilkan efek langsung pada jantung dan arteri, amarah dapat memicu adrenalin, mempercepat denyut jantung dan pernafasan serta memberikan kepada anda ledakan energi seketika, tekanan darah menigkat beserta dengan menyempitnya pembuluh darah anda.
-          Respons stres ini diaktifkan bagi Anda untuk menghadapi situasi yang darurat, tapi jika diaktifkan berulang kali atau terlalu sering bisa jadi berbahaya bagi Anda sendiri. Karena saat Anda marah, salah satu peneliti berkata bahwa kadar adrenalin dan kortisol yang tinggi bersifat kardiotoksik – menyebabkan jantung dan sistem kardiovaskular mengalami “keausan”. Amarah yang sering bisa mempercepat proses aterosklerosis, di mana plak lemak mulai menempel di dinding arteri. Jantung memompa lebih keras, pembuluh darah menyempit dan tekanan darah melonjak, serta meningkatkan kadar glukosa/gula darah dan terdapat lebih banyak glubola/gelembung lemak di dalam pembuluh darah. Semua hal ini, sebagaimana dipercaya para ilmuwan, dapat memberikan kontribusi bagi kerusakan dinding pembuluh darah.

BOLEKAH ORANG KRISTEN MARAH?
Tidak ada orang yang suka dengan si pemarah. Orang yang gampang marah biasanya dijauhi oleh orang lain, baik teman-teman, rekan kerja maupun keluarganya.
-          Amsal 21:19 “Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.”
-          Amsal 22:24 “Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah.”
Apakah orang Kristen boleh marah ? Namun demikian, apakah orang Kristen tidak boleh marah? Apakah marah itu dosa? Alkitab mengajarkan orang Kristen boleh marah pada ketidak-adilan dan ketidak-benaran!  Efesus 4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:  matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. Konteks pembacaan Efesus 4:26 adalah berbicara tentang manusia yang baru; yaitu manusia yang telah diubahkan hatinya oleh Tuhan, manusia  yang telah hidup didalam Tuhan. Menurut Paulus bahwa orang yang hidupnya telah dibaharui oleh Tuhan, maka seharusnya dia bisa mengontrol kemarahannya. Karena jikalau kemarahaan tidak bisa dikontrol, maka ini akan berbahaya. Dan ini bisa menjadi cela bagi iblis untuk menjatuhkan kita.
Marah besar karena masalah kecil Marah bisa memiliki efek positif. Seringkali amarah memberitahu kita untuk melakukan sebuah tindakan. Tetapi, jika rasa marah muncul dan meledak-ledak hanya karena persoalan kecil, bisa jadi pertanda bahwa seseorang mengalami kesulitan dalam mengontrol emosinya. Ketika emosi sedang tinggi, maka yang terjadi adalah, kita dikuasai oleh emosi kita, bukan kita yang menguasai emosi kita. Padahal sebagai orang beriman salah satu ciri buah Roh (Galatia 5:23) adalah penguasaan diri.


KESIMPULAN
Alkitab tidak pernah melarang kita untuk marah, tetapi marah itu ada batasnya:
Pertama : Ketika kita marah kita jangan berbuat dosa (Mazmur 4:5). Ketika kita marah tujuannya adalah  menyatakan kebenaran, untuk memperbaiki apa yang salah, bukan untuk menjatuhkan dan menghancurkan orang lain.
Kedua : Kita bisa marah tetapi kemarahan itu jangan menjadi satu dendam, menjadi akar pahit. Tetapi setiap kita marah harus cepat diselesaikan.
Ketiga: Kita bisa marah tetapi jangan memberi kesempatan kepada iblis untuk memakai kemarahan kita, untuk menghacurkan kita. 
Orang Kristen boleh marah, tetapi jangan menjadi pemarah! Marilah kita meneladani Tuhan Yesus Kristus: sangat seimbang, yaitu sangat lemah lembut tetapi bisa juga marah pada ketidak-adilan dan ketidak-benaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar